Bayi terbang sering kali dikaitkan dengan cerita rakyat, mitos, atau bahkan fenomena supranatural yang berkembang di berbagai budaya. Beberapa legenda menceritakan tentang bayi yang memiliki kekuatan luar biasa, termasuk kemampuan melayang atau terbang, seperti dalam kisah-kisah mistis di berbagai daerah.
Namun, dalam dunia nyata, istilah "bayi terbang" sering digunakan dalam konteks fotografi kreatif, ilusi optik, atau eksperimen sains yang melibatkan teknologi seperti drone atau efek khusus. Selain itu, dalam psikologi anak, ada fase di mana bayi terlihat seperti "melayang" saat belajar mengontrol tubuhnya, misalnya saat melompat di baby jumper atau saat refleks moro (kejut) terjadi.
Meskipun terdengar fantastis, konsep bayi terbang tetap menjadi topik menarik baik dalam dunia hiburan maupun penelitian sains. Apakah Anda lebih tertarik pada aspek mitologis atau ilmiahnya?